1. Melalui Proses Perdagangan
Penyebaran Islam
di Nusantara melalui saluran perdagangan, artinya pendakwah itu
disamping membawa barang dagangannya, mereka pada sore hati (setelah
berjualan) atau di sela-sela waktu senggang dimanfaatkan untuk
menceritakan hal ihwal tentang agama Islam
kepada masyarakat di mana ia berdagang, walaupun secara sederhana.
Dengan cara ini ternyata dapat dipahami sehingga dari waktu ke waktu
penganut Islam semakin bertambah, meskipun penyebarannya
ketika itu belum merata ke daerah-daerah di Nusantara. Namun demikian,
jumlah penganut semakin melonjat, bahkan bangsa kita sendiri yang
kemudian ikut menyebarkannya. Dengan demikian selain mencari keuntungan
ala kadarnya para pedagang itu juga mengajar masyarakat memeluk agama Islam. Motif perluasan agama ini
sepenuhnya murni untuk menyebarkan ajaran Islam. Pada saat yang sama,
penduduk pribumi yang bersedia masuk Islam menjadi lebih mudah diajak
bekerja sama.2. Melalui Proses Struktur Sosial
Pada perkembangan berikutnya, struktur sosial ini dimanfaatkan oleh para ulama untuk menyebarkan ajaran Islam. Sebab jika raja-raja atau kaum bangsawan sudah lebih dulu masuk Islam, maka dengan sendirinya rakyatnya akan mengikuti jejak-jejak para bangsawan / raja tersebut. Dari kontak-kontak sosial ini, selanjutnya menyebar kepada yang lainnya, dimulai dari keluarga, kerabat, teman dekat, tetangga dan yang lainnya, sampai batas pulau sekalipun. dengan cara ini pula penyebaran Islam di Nusantara semakin efektif dan semakin bertambah pengikutnya.
3. Melalui Proses Pengajaran
Selain cara yang dijelaskan diatas, para pedagang dari Timur Tengah mengemban misi penyebaran agama Islam melalui pengajian, yaitu dengan membuka lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang selanjutnya dinamakan lembaga pendidikan pesantren. Perkembangan selanjutnya lembaga-lembaga pendidikan Islam atau organisasi keagamaan ini banyak ditemui di tanah air, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Persatuan Umat Islam (PUI), dan Persatuan Tarbiyah (Perti).
Melalui proses pengkaderan atau penggodokan itulah, muncul para ulama-ulama yang ahli dalama bidang agama islam. Para ulama yang telah memperoleh pendidikan tersebut, kemudian menyebarkan dan menjadi ujung tombak dalam ikut menyebarkan agama Islam. Semua kalangan menjadi garapannya, mulai kaum atas, hingga rakyat biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar